Aktivasi enzim antioksidan yang dimediasi Nrf2-ARE menawarkan perlindungan seluler terhadap stres oksidatif. Astaxanthin (AST), karotenoid merah cerah yang terdapat dalam makanan tertentu, menunjukkan sifat antioksidan yang luar biasa, secara efektif menangkal kerusakan oksidatif. Asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), termasuk asam docosahexaenoic (DHA) dan asam eicosapentaenoic (EPA), merupakan komponen nutrisi penting dan antioksidan kuat yang biasanya melimpah dalam minyak ikan.
Hubungi kami untuk sampel gratis di medical@ysgcn.com.
Apa itu Astaxanthin?
Bubuk curah Astaxanthinadalah antioksidan kuat milik keluarga karotenoid.
Ia dikenal dengan pigmen merah-oranye yang khas, memberikan warna khas pada makanan laut seperti salmon dan udang.
Pengertian dan Dasar Astaxanthin
Karotenoid: Astaxanthin adalah xanthophyll, subkategori karotenoid, yang dikenal karena sifat antioksidannya.
Struktur kimia: C40H52O4 - struktur simetris dan sangat terkonjugasi yang memungkinkannya menetralkan radikal bebas secara efektif.
Sumber (Alami dan Sintetis)
Sumber alami:
makanan laut: Salmon, trout, udang, krill.
Mikroalga: Haematococcus pluvialis (sumber paling melimpah).
Ragi: Phaffia rhodozim.
Astaxanthin sintetis:
Astaxanthin yang disintesis secara kimia digunakan terutama dalam budidaya perikanan.
Manfaat dan Kegunaan
Antioksidan: Melindungi dari stres oksidatif.
Antiinflamasi: Mengurangi penanda peradangan.
Kesehatan Mata: Melindungi terhadap degenerasi makula terkait usia.
Kesehatan Kulit: Melindungi dari kerusakan akibat sinar UV.
Kesehatan jantung: Mengurangi kolesterol LDL dan meningkatkan sirkulasi.
Astaxanthin vs. Omega-3 Asam Lemak
Penjelasan Omega-3s
Asam lemak omega-3 adalah lemak tak jenuh ganda esensial yang penting bagi kesehatan.
EPA (Asam Eicosapentaenoic) & DHA (Asam Docosahexaenoic):
Ditemukan terutama di sumber laut.
Penting untuk perkembangan otak, jantung, dan prenatal.
ALA (Asam Alfa-Linolenat):
Ditemukan di sumber tanaman seperti biji rami dan biji chia.
Dapat dikonversi menjadi EPA dan DHA dalam jumlah kecil.
Perbedaan Utama Antara Keduanya
Struktur kimia:
Astaxanthin: Karotenoid (C40H52O4).
Omega-3s: Asam lemak tak jenuh ganda (C20H30O2 untuk EPA, C22H32O2 untuk DHA).
Fungsi:
Astaxanthin: Terutama antioksidan dan anti-inflamasi.
Omega-3s: Penting untuk kesehatan otak, jantung, dan sendi.
Apakah Astaxanthin Mengandung Omega-3?
Jawaban jelas: Tidak, astaxanthin tidak mengandung asam lemak omega-3.
Alasan Mengapa Mereka Merupakan Senyawa Berbeda:
Astaxanthin: Karotenoid dengan sifat antioksidan.
Omega-3s: Asam lemak tak jenuh ganda.
Manfaat Kesehatan Astaxanthin
Sifat Antioksidan yang Kuat
Netralisasi Radikal Bebas: Mencegah stres oksidatif.
Penghambatan Peroksidasi Lipid: Melindungi membran sel.
Potensi Manfaat
Kesehatan Mata: Mengurangi kelelahan mata dan mencegah degenerasi makula.
Kesehatan Otak: Meningkatkan fungsi kognitif.
Kesehatan jantung: Menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan aliran darah.
Antiinflamasi: Menurunkan penanda peradangan seperti CRP.
Keamanan dan Efek Samping
Dosis Aman: Hingga 12 mg per hari.
Efek samping: Ketidaknyamanan pencernaan ringan pada dosis tinggi.
Sumber Makanan Astaxanthin
Sumber makanan |
Kandungan Astaxanthin (mg per 100g) |
Salmon liar |
3-8 mg |
Minyak Krill |
0.5-1,5 mg |
Udang |
1.5-2,5mg |
ikan trout |
1-2 mg |
Suplemen |
Hingga 12 mg per kapsul |
Suplemen:
Dosis: Biasanya 4-12 mg per hari.
Membentuk: Softgels, tablet, atau bubuk.
Hubungi kami untuk sampel gratis di medical@ysgcn.com.
Manfaat Kesehatan dari Asam Lemak Omega-3
Penjelasan EPA dan DHA
EPA (Asam Eicosapentaenoic):
Antiinflamasi.
Mendukung kesehatan jantung.
DHA (Asam Docosahexaenoic):
Penting untuk fungsi otak dan perkembangan prenatal.
Manfaat Terbukti
Kesehatan jantung:
Mengurangi trigliserida.
Meningkatkan fungsi pembuluh darah.
Kesehatan Otak:
Meningkatkan fungsi kognitif.
Dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
Perkembangan Pranatal:
Mendukung perkembangan otak dan mata janin.
Sumber Makanan Omega-3
Sumber makanan |
Kandungan Omega-3 (mg per 100g) |
Ikan salmon |
2.200mg |
Ikan kembung |
3,000 mg |
sarden |
1.500 mg |
Teri |
1.800mg |
Biji rami (ALA) |
22.800mg |
Biji Chia (ALA) |
17.500mg |
Haruskah Anda Mengambil Keduanya?
Potensi Manfaat Pelengkap
Efek Sinergis: Sifat antioksidan Astaxanthin melengkapi efek anti-inflamasi omega-3s.
Kesehatan Mata:
Astaxanthin: Mengurangi stres oksidatif.
Omega-3s: Mencegah mata kering dan degenerasi makula.
Kesehatan Otak:
Astaxanthin: Meningkatkan fungsi kognitif.
Omega-3s: Mendukung struktur dan fungsi otak.
Asupan yang Direkomendasikan
Gizi |
Asupan Harian yang Direkomendasikan |
Astaxanthin |
4-12 mg |
EPA & DHA |
250-500 mg gabungan |
Tips Mengkonsumsi Keduanya
makanan laut: Menggabungkan ikan berlemak seperti salmon, yang mengandung astaxanthin dan omega-3s.
Suplemen:
Minum kapsul astaxanthin dan omega-3 secara terpisah.
Carilah suplemen kombinasi.
Omega-3 Suplemen
Minyak Ikan vs. Sumber Laut Lainnya
Minyak ikan: Sumber EPA/DHA yang paling umum.
Minyak Krill:
Mengandung omega-3terikat fosfolipid.
Secara alami termasuk astaxanthin.
Alternatif Vegan/Berbasis Tumbuhan
Minyak Alga:
Sumber EPA/DHA nabati.
Berkelanjutan dan cocok untuk vegan.
Minyak biji rami:
Kaya akan ALA, pendahulu EPA/DHA.
FAQ
Bisakah saya mendapatkan Omega-3 dari Suplemen Astaxanthin?
Tidak, suplemen astaxanthin tidak mengandung asam lemak omega-3.
Mana yang Lebih Baik - Astaxanthin atau Minyak Ikan?
Astaxanthin: Sifat antioksidan yang unggul.
Minyak ikan: Tinggi EPA/DHA.
Keduanya bermanfaat dan bisa dilakukan bersamaan.
Apakah Ada Interaksi Obat?
Astaxanthin dan omega-3dapat berinteraksi dengan pengencer darah.
Konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum digunakan.
Apa Kombinasi Astaxanthin dan Omega-3 Terbaik?
Pilih suplemen kombinasi yang mencakup astaxanthin dan omega-3kualitas tinggi.
Alternatifnya, ambil softgel terpisah untuk dosis optimal.
Hubungi kami untuk sampel gratis di medical@ysgcn.com.
Referensi
1.Ambati, RR, Phang, SM, Ravi, S., & Aswathanarayana, RG (2014). Astaxanthin: Sumber, ekstraksi, stabilitas, aktivitas biologis, dan aplikasi komersialnya-Sebuah tinjauan. Obat Kelautan, 12(1), 128-152.
2. Calder, PC (2013). Omega-3 asam lemak tak jenuh ganda dan proses inflamasi: Nutrisi atau farmakologi? Jurnal Farmakologi Klinis Inggris, 75(3), 645-662.
3.Chen, J., Zheng, Q., & Liu, X. (2018). Astaxanthin sebagai agen neuroprotektif potensial untuk penyakit neurologis. Obat Kelautan, 16(11), 437.
4.Mozaffarian, D., & Wu, JHY (2011). Asam lemak Omega-3 dan penyakit kardiovaskular: Efek pada faktor risiko, jalur molekuler, dan kejadian klinis. Jurnal American College of Cardiology, 58(20), 2047-2067.
Tanaka, T., & Shibata, T. (2020). Pengaruh astaxanthin pada sistem antioksidan di otak: Sebuah tinjauan. Obat Kelautan,